Kasih Penuh Pengorbanan



Renungan Harian

Ditulis Kembali Oleh: Ps. Ananti Supraptiwi


Kasih Penuh Pengorbanan

Yesus, yang penuh kuasa dan sempurna, menyerahkan nyawa-Nya demi kita. Dia rela mati atas di kayu salib, kematian paling menyakitkan yang bisa dibayangkan, karena Dia sangat mengasihi kita.

Dia mengundang kita untuk melakukan hal yang sama. 

1 Yohanes 3:16 memberi tahu kita, "Dengan inilah kita mengenal kasih Kristus, yaitu bahwa Kristus telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara seiman kita.” 

Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih pengorbanan seperti ini dalam hidup kita? Bisakah kita memberikan waktu, perhatian, atau sumber daya kita untuk membantu orang yang membutuhkan? Apakah kita bersedia mendengarkan dan hadir untuk orang lain, meski itu tidak mudah atau tidak nyaman? Apakah kita rela menyerahkan hidup kita demi memelihara dan melindungi orang lain? 

Kasih seperti ini tidaklah mudah. Hal ini menuntut kita untuk melihat melampaui kebutuhan kita sendiri dan melihat kebutuhan orang lain. Hal itu memanggil kita untuk tidak egois, sabar, dan baik hati. Kabar baiknya adalah, Yesus tidak meminta kita melakukan hal-hal di mana Dia tidak bersedia melakukannya untuk kita terlebih dahulu. Dia tahu betapa sulitnya hal itu, namun Dia tetap memberikan segalanya untuk kita.

Hari ini, mari kita mengingat ayat ini dan mencari kesempatan untuk menunjukkan kasih melalui tindakan kita. Entah itu membantu tetangga, melewatkan waktu bersama teman yang sedang bergumul, atau menunjukkan kebaikan kepada orang asing, setiap tindakan kasih membawa kita lebih dekat untuk hidup seperti Yesus.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang Dalam. Badai

Gambar
Renungan Harian Ditulis kembali Oleh: Ps. Paulus Pudjapurna Tenang dalam Badai Sebab Aku ini, Tuhan, Allahmu, memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu: ”Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Yesaya 41:13 TB https://bible.com/id/bible/306/isa.41.13.TB Salah satu kisah paling terkenal dalam kehidupan Yesus adalah menenangkan badai (Matius 8:23–27, Markus 4:35–41, dan Lukas 8:22–25). Pikirkan tentang para murid yang berada di atas perahu bersama Yesus ketika badai yang mengancam jiwa mengamuk di laut. Mereka tidak siap menghadapinya. Panik, mereka menyadari bahwa mereka mungkin akan mati. Selama badai berlangsung, Yesus sedang tidur nyenyak. Alih-alih melihat reaksi Yesus terhadap situasi mereka, para murid membiarkan situasi yang mereka hadapi mendikte reaksi mereka. Setelah memohon Yesus untuk melakukan sesuatu, Tuhan Yesus menenangkan badai … tetapi sebelumnya Tuhan bertanya kepada mereka, “Mengapa kamu takut?” Teguran lembut-Nya itu bukan karena mereka tidak p...
Baca selengkapnya

Mensyukuri Berkat Tuhan

Gambar
Renungan Harian Oleh: Ps. Ananti Supraptiwi Mensyukuri Berkat Tuhan Ayat Bacaan: Mazmur 103:2 "Pujilah TUHAN, hai jiwaku, dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!" Sering kali kita terjebak dalam rutinitas sehari-hari dan lupa untuk bersyukur atas berkat Tuhan. Padahal, hidup yang penuh ucapan syukur membawa damai sejahtera dan sukacita. Berikut tiga poin penting tentang mensyukuri berkat Tuhan: 1. Mengingat Kebaikan Tuhan Sering kali kita lebih fokus pada masalah daripada pada berkat yang sudah Tuhan berikan. Mazmur 103:2 mengingatkan kita untuk tidak melupakan kebaikan-Nya. Mulailah setiap hari dengan merenungkan berkat yang telah kita terima, baik besar maupun kecil. 2. Bersyukur dalam Segala Keadaan 1 Tesalonika 5:18 berkata, “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” Bersyukur bukan hanya saat keadaan baik, tetapi juga ketika menghadapi tantangan. Dengan bersyukur, kita menunjukkan iman bahwa...
Baca selengkapnya

Haus Dan Lapar Akan Firman Tuhan

Gambar
Renungan Harian Oleh: Ps.Paulus Pudjapurna Haus dan Lapar akan Firman Tuhan Matius 5:6: "Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan." Pendahuluan 1. Ilustrasi Kehausan dan Kelaparan Fisik Gambarkan pengalaman sehari-hari saat seseorang merasa sangat haus atau lapar. Ketika tubuh kita membutuhkan makanan dan air, kita tidak bisa mengabaikan rasa itu. Begitu pula, jiwa kita memiliki kebutuhan mendalam untuk Firman Tuhan. 2. Definisi Kelaparan dan Kehausan Rohani Kelaparan dan kehausan rohani adalah kerinduan mendalam untuk mengenal Tuhan lebih intim dan hidup dalam kebenaran-Nya. Renungan 1. Mengapa Kita Harus Haus dan Lapar Akan Firman Tuhan? Firman Tuhan adalah Makanan Rohani Dalam Matius 4:4, Yesus berkata: "Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah." Firman Tuhan adalah sumber kekuatan rohani kita, seperti makanan dan air bagi tubuh. Firman Memberi Kehidupan dan ...
Baca selengkapnya