Sukacita Besar Dalam Hidup


Renungan Harian
Ditulis kembali Oleh: Ps. Ananti Supraptiwi

(Diambil dari Renungan YouversionBible) 

Sukacita Besar Dalam Hidup

Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
Yakobus 1:2‭-‬3 TB

https://bible.com/id/bible/306/jas.1.2-3.TB

Yakobus, saudara tiri Yesus, tidak percaya bahwa Ia adalah Anak Allah yang sebenarnya—sampai Dia bangkit dari kematian. Dia baru yakin belakangan. Yakobus menulis:

“Saudara-saudaraku, kamu akan mengalami berbagai kesulitan. Tetapi ini memberikan alasan kepadamu untuk bersukacita. Karna kamu tahu bahwa ketika imanmu diuji, kamu akan belajar menjadi tabah dalam penderitaan."
Yakobus 1:2-3 AMD

Menurut sejarawan Yahudi abad pertama, Yosefus, Yakobus akhirnya menjadi martir karena imannya yang teguh kepada Yesus—saudara dan Tuhannya.

Berikut adalah lima hal yang perlu diperhatikan dari khotbah singkat Yakobus:

- Pertama, ayat mengatakan “kamu akan mengalami berbagai kesulitan…” Tidak dikatakan jika, tetapi akan mengalami kesulitan. Kita hidup di dunia yang rusak yang belum pulih sepenuhnya, jadi jangan heran ketika muncul masalah dan tantangan.

- Kedua, ayat mengatakan “kamu akan mengalami berbagai kesulitan…” Bukan hanya kesulitan yang dibenarkan atau kesulitan yang tidak seharusnya ada, tetapi kesulitan apa pun. Dan meskipun kamu mengalami kesulitan, itu adalah alasan untuk bersukacita.

- Ketiga, ayat menghubungkan masalah dengan ujian terhadap iman kita. Hal ini tidak berarti Tuhan yang menyebabkan setiap tantangan dalam hidup kita, melainkan Dia dapat menggunakannya untuk mengungkapkan apa yang tersembunyi di dalam. Dalam pemurnianlah kita dibentuk agar serupa dengan Dia.

- Keempat, ayat mengatakan, terutama selama musim atau situasi sulit, untuk “menganggapnya sebagai alasan untuk bersukacita.” Kebahagiaan tergantung pada keadaan, namun sukacita dapat diakses apa pun yang terjadi.

- Kelima, ayat menyiratkan bahwa masalah, pencobaan, ataupun kesulitan menciptakan kesempatan untuk tumbuh belajar menjadi tabah. Bayangkan sekuntum bunga: Untuk bertumbuh, ia harus melalui sesuatu—tanah yang kotor.

Jadi, ketika Anda dihadapkan dengan hal-hal yang sulit dan tidak mengerti alasannya, anggaplah itu sebagai kesempatan untuk bersukacita. Saat itulah Anda tahu bahwa Anda sedang bertumbuh dan menjadi lebih seperti Dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tenang Dalam. Badai

Mensyukuri Berkat Tuhan

Haus Dan Lapar Akan Firman Tuhan